Minggu, 07 Desember 2014

The Price

     
     Jika anda turun di  di Pusat Kota,maka  untuk menuju Museum,ada bisa jalan kaki, hanya karcis masuk nya saja.
     Nah,,, kalo yang dari luar kota nih,, ikuti tarif  Angkutan yang dipilih,, Ikut kenaikan BBM juga kali yah,, :)
  Kalau masalah konsumsi & camilan di Sumenep mah dijamin murah,dan gak bakalan ngabisin isi dompet deh,,, 
Ditunggu kedatangannya yah,,
info lebih lanjut bisa kirim pesan keseftinmulyaanggraini@gmail.com atau Facebook: Seftin Mulya Anggraini..
"Sumenep city beautiful and quiet" dijamin gak bakalan pengen pulang,,, :)
Lebih detail lagi yah,, :)
   Museum Keraton Sumenep ini adalah salah satu tempat wisata budaya yang cukup terkenal di Madura, bahkan sebagian besar wisatawan yang merupakan pendatang kebanyakan berkomentar bahwa rasanya kurang greget kalau datang ke Madura tanpa mencicipi Sate Madura yang sangat terkenal itu dan berkunjung ke Museum Keraton Sumenep ini.
   Yang terkenal dari Museum Keraton Sumenep ini adalah ceritanya tentang Piring Ajaib. Piring ini diyakini memiliki kekuatan magis yang cukup unik, bahkan menurut penuturan penjaga setempat, apabila makanan di letakkan atau disajikan diatas piring ini, maka makanan itu tidak akan basi meskipun dibiarkan selama satu minggu. Penasaran bukan? Coba saja sendiri kalau anda mau membuktikannya.
   Dan katanya, Piring yang berbentuk oval ini sebenarnya adalah hadiah dari Raja Condronegoro kepada Sultan Abdurrahman Pakunataningrat yang merupakan Raja Sumenep di generasi berikutnya. Di piring tersebut terdapat lukisan wajah Raja Sampang Condronegoro, dan selalu digunakan untuk menjamu tamu-tamu terhormat.
   Di Museum Keraton Sumenep ini anda juga bisa melihat sebuah Al-Quran raksasa yang ditulis dengan tangan, oleh seorang wanita yang berasal dari Desa Bluto. Bayangkan saja berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan Al-Quran dengan Panjang 4 meter, dan lebar 3 meter tersebut, dan ternyata setelah di timbang ternyata berat Al-Quran tersebut hampir mencapai sekitar 500 kilogram.
   Untuk bisa masuk ke Museum Keraton Sumenep ini andapun akan dikenakan biaya sebesar Rp 3.000*) untuk orang dewasa, dan Rp 1.500*) untuk anak-anak, dan uniknya Museum Keraton Sumenep ini justru libur di hari senin, dan buka pada hari lainnya sejak pukul 08:00 – 16:00 WIB.
Tips:
1. Bila datang ke museum ini, jangan lupa untuk membawa kamera, apalagi bagi anda yang berasal dari dari luar Madura, karena disini anda bisa melihat berbagai macam benda-benda yang unik, dan tentunya mungkin tidak bisa anda temukan di museum lain, hal ini karena museum ini adalah museum sejarah Keraton Sumenep.
2. Ingat ya, jangan jahil dengan barang-barang yang ada di ruang pameran, hal ini karena barang-barang yang ada disini merupakan barang-barang bersejerah yang sangat penting, meski memang tidak banyak cctv namun anda akan terus di pantau oleh pemandu wisata yang ada di Museum Keraton Sumenep ini secara tidak langsung, jadi kalau tidak ingin tertangkap dan malu, jangan coba-coba ya.
3. Datang ke museum ini, jangan hanya datang saja, gunakan juga kesempatan ini untuk sekalian belajar bersama teman-teman anda tentang sejarah dan kebudayaan masyarakat Madura. Kalau mau, anda juga bisa sekalian berkeliling disekitar keraton Sumenep yang asli, lumayankan bisa melihat bagaimana suasana disekitar keraton sumenep ini meski anda tidak di perkenankan untuk masuk.
4. Jangan lupa untuk membeli beberapa souvenir yang di jual di Museum Keraton Sumenep ini. Atau kalau anda sekalian mau membeli oleh-oleh maka anda bisa menemukannya di beberapa toko yang ada dikawasan “Pusat Camilan Sumenep”, anda juga wajib untuk mencicipi semua makanan khas madura yang dijual disana ya, apalagi sate dan sotonya, dijamin rasanya jauh lebih enak dari yang dijual di luar kota Madura lho!
  Menarik sekali bukan, dengan mengunjungi museum ini anda tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah madura, namun anda juga bisa melihat benda-benda antik yang sangat langka di museum yang satu ini.
  Dan tentunya, masih ada banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya yang bisa anda kunjungi di Madura ini, untuk itu ajaklah keluarga dan juga rekan-rekan anda untuk bisa liburan bersama-sama, karena semakin ramai akan jadi lebih menyenangkan. Selamat Berlibur!
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu

Exercise




Quest:
1.      Berilah penjelasan pokok inti dari setiap postingan yang anda buat!
2.      Apa kekurangan yang ada pada postingan yang anda buat!
3.      Mengapa and mengambil tema dari setiap masing-masing postingan!
4.      Seberapa manfaatkah setiap postingan yang anda buat!
5.      Mengapa anda mengambil tema ………………….. pada blog yang anda buat.
6.      Blog siapakah yang menurut anda kurang efisien (efesien yang dimaksud tidak ada manfaatnya pada visitor/blognya biasa-biasa saja). Berilah penejelasan dan berilah solusinya!

Answer :
1.      Setelah mendapat penjelasan dari dosen saya yang ilmunya tentang tata cara membuat blog, saya sudah mempunyai blog www.seftinmulyaanggraini.blogspot.com  yang konsep nya tentang “Potre Koneng Madura”. Lebih tepatnya saya ingin memberitahukan kepada umum (public) bahwa Madura, terutama Sumenep banyak mempunyai cerita/sejarah  yang perlu kita ketahui salah satu nya tentang judul blog yang saya buat yaitu “Sejarah Potre Koneng Madura”.
2.      Karena saya masih dalam tahap proses pembelajaran tentu banyak sekali kekurangan yang masih perlu perbaikan diantaranya :
a.      Saa mengatur tampiplan Blog.
b.      Saat mengatur tata letak di Blog.
c.       Saat ingin menambahkan aplikasi yang lebih mempercantik blog agar banyak visitor ke blog saya.
d.      Saat ingin menampilkan blog saya menjadi keyword pertama dalam pencarian di google.
3.      Saya mengambil tema tersebut karena saya ingin mengembangkan dan ingin mempublikasikan kalau Sumenep yang berada di Pulau Madura kaya akan history (sejarah) serta peninggalan. Sepeti yang masih ada di Museum Sumenep saat ini. Tidak akan rugi jika berkunjung ke Sumenep.
4.      Menurut saya sangat bermanfaat sekali kepada semua orang terutama mereka yang ingin mengetahui tentang sejarah Sumenep. Disamping itu selain memberitahukan,menurut saya dengan memposting tempat pemandian Potre yang ada di Museum, secara tidak langsung saya dapat menarik wisatawan dalam negeri maupun dari luar negeri.
5.      Tema yang saya ambil adalah “Pemandian Potre Koneng”.Karena banyak orang yang belum tahu tempat ini terutama masyarakat Sumenep sendiri yang nantinya apabila mereka sudah tahu akan lebih memperhatikan dan merawat apa yang daerah kita miliki. Selain dinilai dari sejarahnya, banyak sekali keindahan-keindahan tersembunyi di tempat pemandian itu.
6.      Menurut saya semua blog yang sudah teman-teman buat tidak ada yang tidak efisien,hanya kurang sempurna saja. Karena kita semua kan masih dalam tahap belajar,semua masih sama-sama butuh perbaikan agar blog kita bias seefisien mungkin. Jika semua dikonsep dan didesain sebaik mungkin maka akan menghasilkan blog-blog yang sempurna.

Gua Pertapaan Sang Potre



   Objek wisata ini berada di atas pegunungan yang bernama Gunung Payudan, tepatnya di Desa Payudan Daleman Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep kurang lebih 30 Km ke Arah Barat Kota Sumenep. Bagi masyarakat Sumenep Khususnya, Gua Payudan mempunyai arti penting mengingat gua ini memiliki keterkaitan dengan sejarah raja-raja Sumenep abad 14 samapi 17. Gua ini tidak hanya bernilai sebuah obyek wisata Alam (goa) saja, tetapi juga mengandung makna religi dan sejarah didalamnya.Goa payudan pada jaman dahulu kala, pada masa kerajaan merupakan tempat bertapa / bersemedi sebagian raja-raja Sumenep. Adapun raja-raja Sumenep yang pernah bertapa di Goa ini adalah:
     Potre Koneng, adalah Putri dari Pangeran Soccadiningrat II Raja Sumenep yang berkuasa sekitar tahun 1366 sampai 1386 yang keratonnya pada waktu itu masih berada di Desa Banasare Kecamatan Rubaru. Potre koneng ini mempunyai suami yang juga raja di Sepudi yang bernama Adi Poday sekitar tahun 1399-1415 yang masih cucu dari sunan Ampel Surabaya.
     Pangeran Jokotole, adalah Pangeran yang bergelar Pangeran Soccadiningrat III Raja Sumenep pada Tahun 1415-1460. beliau adalah Putra tertua dari Pasangan Potre Koneng dengan Adipoday. Jokotole tidak hanya di kenal di wilayah Madura saja, tetapi sudah keluar Madura seperti Jawa dan Bali. Konon Jokotole merupakan raja yang sangat disegani karena keahlian ilmu kanoragannya. Hal ini terbukti pada jaman kerajaan Majapahit, Jokotole mampu mengalahkan Blambangan yang pada akhirnya di jadikan Menantu raja majapahit yaitu Raja Brawijaya.
    Pangeran Jimat, Raja Sumenep tahun 1731-1744, adalah putra Pangeran Rama (Pangeran Cakra Negara II) Ke Lesap, Raja Sumenep tahun 1749-1750, beliau berkuasa hanya sebentar karena tewas terbunuh ketika berperang melawan raja dari bangkalan. Adapun Ke Lesap sendiri adalah keturunan dari Bangkalan. Bindara Saod. CR. Tumenggung Tirtonegoro) Raja Sumenep tahun 1750-1762
Untuk menuju / mengunjungi tempat ini tidak begitu sulit, dari Sumenep naik angkutan umum menuju ganding lalu ganti angkutan menuju Pasean atau batu Ampar, kemudian turun di pertigaan Desa Payudan Daleman. Sedang dari pertigaan bisa menaiki dokar (Andong) atau jalan kaki sekitar 2 Km sampai ke Lokasi Goa.
     Konon menurut ceritanya, goa ini pertama kali ditemukan Yaitu oleh K. Sulaiman bin Samukdin yang berasal dari Pamekasan. Awalnya K. Sulaiman bersemedi di Asta Juruan Kecamatan Batu Putih Kabupaten Sumenep selama 21 Hari. Selama melakukan tapa tersebut, bekal yang dibawa yaitu jagung sangrai. Setelah hari ke 21, K Sulaiman mendapat petunjuk untuk pergi ke Arah barat, tepatnya ke gunung payudan. Setelah 3 hari 3 malam berjalan ke arah barat sampai dan naik maka terdengar suara sayup-sayup seperti ada orang menumbuk jagung. Setelah di dekati ternyata tidak ada seorangpun yang sedang menumbuk jagung, yang ada hanya tempat rindang dengan dinding batu disertai dengan tempat beristirahat dan terdapat banyak lubang. Akhirnya beliau bertawassul kepada Yang Maha Esa. Lalu datanglah petunjuk bahwa tempat tersebut merupakan tempat bertapa para raja-raja terdahulu.
     Diceritakan di atas Goa bahwa orang yang pertama kali mendirikan rumah di atas Goa Payudan adalah keturunan terakhir dari K. Sulaiman yaitu K. Tayyib pada tahun 1908. tapi pada tahun 1938 K. Tayyib pindah ke Pamekasan dengan alasan banyak celeng (babi Hutan) yang kemudian ditempati kerabatnya yang lain yaitu maniti yang sekaligus menjadi juru kunci Goa tersbut.
Sampai saat ini banyak pengunjung kesana, bahkan orang yang bersemedi disana sulit berganti artinya di tempat itu selalu ada orang yang bersemedi, bahkan ada yang sampai satu tahun lamanya.
     Tangga naik menuju halaman / pelantaran Goa perlu diberi pagar atau pegangan penyangga untuk mengurangi resiko kecelakaan pada pengunjung. Hal ini penting dan harus segera dilakukan mengingat tangga menuju lokasi sangat berbahaya dan curam dan licin.Goa memiliki tiga lantai; pertama adalah halaman Goa dengan ukuran kurang lebih 27m x 10m, lantai kedua (diatasnya) yaitu berukuran ±35m2 dan biasa digunakan sebagai ruang tamu (Lobbi); sedangkan lantai diatasnya yaitu lantai ketiga difungsikan untuk Sholat.






Minggu, 30 November 2014

Kamis, 23 Oktober 2014

Pemandian "Potre Koneng" Sumenep

     Tidak hanya di Yogyakarta yang memiliki keraton dan tempat pemandian permaisuri dan putri-putri kerajaan zaman dahulu, di Sumenep pun travelers bisa menemukannya. Rasakan sensasi sehari menjadi Ratu Ayu Tirto Negoro – permaisuri keraton yang berasal dari Cina – yang terkenal akan kecantikan kulitnya yang kuning langsat, di tempat ini.

      Berwisata di Sumenep maka travelers wajib menyambangi Keraton Sumenep di Jawa Timur. Keraton yang dikenal dengan sebutan “Potre Koneng” ini dibangun untuk menghormati sang permaisuri yang cantik. Sehingga bangunan pun diberi warna kuning cerah pada bagian atapnya.

      Bangunan keraton yang unik dibangun pada abad ke-18 atas prakarsa Raja Sumenep yaitu Tumenggung Arya Nata Kusuma. Dengan arsitek seorang Cina bernama Liaw Piau Ngo, lahirlah sebuah bangunan keraton unik yang memadukan gaya asrsitektur Eropa, Cina dan Jawa.

Minggu, 05 Oktober 2014

It's me


Seftin Mulya Anggraini
Allah is my Power, always believe in Allah...
I love my city,it's Madura so I love Madura

    Saya lahir dari sebuah keluarga yang sederhana, tepatnya saya lahir di Kota Sumenep, tanggal 23 September 1991, Saya biasa diapanggil Seftin saja. Alhamdulilah saya masih mempunyai keluarga yang lengkap, ada bapak, ibu, dan adik-adik saya dua-duanya laki-laki. Adik pertama saya bernama MOH.ISHAK dan adik kedua saya bernama MOCH.DAFFA IDROKKI. 

      Kami semua sangat disayang oleh kedua orang tua kami. Saya sangat merasa dan sangat sangat merasa bangga menjadi anak dari seorang ibu yang sangat penyayang dan bapak yang sangat bijaksana dengan rasa tanggung jawabnya yang sangat besar sekali.

      Alhamdulilah sejak duduk di bangku SD saya selalu meraih prestasi. Walaupun prestasi yang saya dapatkan tidak lah selalu yang pertama, mrnjadi urutan kedua pun sudah membuat saya cukup bangga dengan usaha saya yang selalu ingin menjadi yang terbaik, lebih baik, dan sangat lebih lagi.

       Apa pun yang saya inginkan dan yang saya ingin lakukan kedua orang tua saya selalu mendukung selama itu masih dalam kebaikan dan memajukan diri saya. Walaupun saya adalah anak pertama tetapi saya tetap selalu dimanja. 

       Awal yang baik dalam memasuki perkuliahan di AKNS sudah saya dapatkan, menjadi mahasiswa terbaik adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa, Sujud Syukur selalu saya panjatkan atas KehendakMu Ya Allah. Yakin atas segala yang akan Engkau berikan akan selalu ada dalam hati. Allahu Akbar, Allah Maha Besar. I Love Allah, always,, amin...