Minggu, 14 Desember 2014
Minggu, 07 Desember 2014
The Price
Jika anda turun di di Pusat Kota,maka untuk menuju Museum,ada bisa jalan kaki, hanya karcis masuk nya saja.
Nah,,, kalo yang dari luar kota nih,, ikuti tarif Angkutan yang dipilih,, Ikut kenaikan BBM juga kali yah,, :)
Kalau masalah konsumsi & camilan di Sumenep mah dijamin murah,dan gak bakalan ngabisin isi dompet deh,,,
Ditunggu kedatangannya yah,,
info lebih lanjut bisa kirim pesan keseftinmulyaanggraini@gmail.com atau Facebook: Seftin Mulya Anggraini..
"Sumenep city beautiful and quiet" dijamin gak bakalan pengen pulang,,, :)
Lebih detail lagi yah,, :)
Museum Keraton Sumenep ini adalah salah satu tempat wisata budaya yang cukup terkenal di Madura, bahkan sebagian besar wisatawan yang merupakan pendatang kebanyakan berkomentar bahwa rasanya kurang greget kalau datang ke Madura tanpa mencicipi Sate Madura yang sangat terkenal itu dan berkunjung ke Museum Keraton Sumenep ini.
Yang terkenal dari Museum Keraton Sumenep ini adalah ceritanya tentang Piring Ajaib. Piring ini diyakini memiliki kekuatan magis yang cukup unik, bahkan menurut penuturan penjaga setempat, apabila makanan di letakkan atau disajikan diatas piring ini, maka makanan itu tidak akan basi meskipun dibiarkan selama satu minggu. Penasaran bukan? Coba saja sendiri kalau anda mau membuktikannya.
Dan katanya, Piring yang berbentuk oval ini sebenarnya adalah hadiah dari Raja Condronegoro kepada Sultan Abdurrahman Pakunataningrat yang merupakan Raja Sumenep di generasi berikutnya. Di piring tersebut terdapat lukisan wajah Raja Sampang Condronegoro, dan selalu digunakan untuk menjamu tamu-tamu terhormat.
Di Museum Keraton Sumenep ini anda juga bisa melihat sebuah Al-Quran raksasa yang ditulis dengan tangan, oleh seorang wanita yang berasal dari Desa Bluto. Bayangkan saja berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan Al-Quran dengan Panjang 4 meter, dan lebar 3 meter tersebut, dan ternyata setelah di timbang ternyata berat Al-Quran tersebut hampir mencapai sekitar 500 kilogram.
Untuk bisa masuk ke Museum Keraton Sumenep ini andapun akan dikenakan biaya sebesar Rp 3.000*) untuk orang dewasa, dan Rp 1.500*) untuk anak-anak, dan uniknya Museum Keraton Sumenep ini justru libur di hari senin, dan buka pada hari lainnya sejak pukul 08:00 – 16:00 WIB.
Tips:
1. Bila datang ke museum ini, jangan lupa untuk membawa kamera, apalagi bagi anda yang berasal dari dari luar Madura, karena disini anda bisa melihat berbagai macam benda-benda yang unik, dan tentunya mungkin tidak bisa anda temukan di museum lain, hal ini karena museum ini adalah museum sejarah Keraton Sumenep.
2. Ingat ya, jangan jahil dengan barang-barang yang ada di ruang pameran, hal ini karena barang-barang yang ada disini merupakan barang-barang bersejerah yang sangat penting, meski memang tidak banyak cctv namun anda akan terus di pantau oleh pemandu wisata yang ada di Museum Keraton Sumenep ini secara tidak langsung, jadi kalau tidak ingin tertangkap dan malu, jangan coba-coba ya.
3. Datang ke museum ini, jangan hanya datang saja, gunakan juga kesempatan ini untuk sekalian belajar bersama teman-teman anda tentang sejarah dan kebudayaan masyarakat Madura. Kalau mau, anda juga bisa sekalian berkeliling disekitar keraton Sumenep yang asli, lumayankan bisa melihat bagaimana suasana disekitar keraton sumenep ini meski anda tidak di perkenankan untuk masuk.
4. Jangan lupa untuk membeli beberapa souvenir yang di jual di Museum Keraton Sumenep ini. Atau kalau anda sekalian mau membeli oleh-oleh maka anda bisa menemukannya di beberapa toko yang ada dikawasan “Pusat Camilan Sumenep”, anda juga wajib untuk mencicipi semua makanan khas madura yang dijual disana ya, apalagi sate dan sotonya, dijamin rasanya jauh lebih enak dari yang dijual di luar kota Madura lho!
Menarik sekali bukan, dengan mengunjungi museum ini anda tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah madura, namun anda juga bisa melihat benda-benda antik yang sangat langka di museum yang satu ini.
Dan tentunya, masih ada banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya yang bisa anda kunjungi di Madura ini, untuk itu ajaklah keluarga dan juga rekan-rekan anda untuk bisa liburan bersama-sama, karena semakin ramai akan jadi lebih menyenangkan. Selamat Berlibur!
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Museum Keraton Sumenep ini adalah salah satu tempat wisata budaya yang cukup terkenal di Madura, bahkan sebagian besar wisatawan yang merupakan pendatang kebanyakan berkomentar bahwa rasanya kurang greget kalau datang ke Madura tanpa mencicipi Sate Madura yang sangat terkenal itu dan berkunjung ke Museum Keraton Sumenep ini.
Yang terkenal dari Museum Keraton Sumenep ini adalah ceritanya tentang Piring Ajaib. Piring ini diyakini memiliki kekuatan magis yang cukup unik, bahkan menurut penuturan penjaga setempat, apabila makanan di letakkan atau disajikan diatas piring ini, maka makanan itu tidak akan basi meskipun dibiarkan selama satu minggu. Penasaran bukan? Coba saja sendiri kalau anda mau membuktikannya.
Dan katanya, Piring yang berbentuk oval ini sebenarnya adalah hadiah dari Raja Condronegoro kepada Sultan Abdurrahman Pakunataningrat yang merupakan Raja Sumenep di generasi berikutnya. Di piring tersebut terdapat lukisan wajah Raja Sampang Condronegoro, dan selalu digunakan untuk menjamu tamu-tamu terhormat.
Di Museum Keraton Sumenep ini anda juga bisa melihat sebuah Al-Quran raksasa yang ditulis dengan tangan, oleh seorang wanita yang berasal dari Desa Bluto. Bayangkan saja berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan Al-Quran dengan Panjang 4 meter, dan lebar 3 meter tersebut, dan ternyata setelah di timbang ternyata berat Al-Quran tersebut hampir mencapai sekitar 500 kilogram.
Untuk bisa masuk ke Museum Keraton Sumenep ini andapun akan dikenakan biaya sebesar Rp 3.000*) untuk orang dewasa, dan Rp 1.500*) untuk anak-anak, dan uniknya Museum Keraton Sumenep ini justru libur di hari senin, dan buka pada hari lainnya sejak pukul 08:00 – 16:00 WIB.
Tips:
1. Bila datang ke museum ini, jangan lupa untuk membawa kamera, apalagi bagi anda yang berasal dari dari luar Madura, karena disini anda bisa melihat berbagai macam benda-benda yang unik, dan tentunya mungkin tidak bisa anda temukan di museum lain, hal ini karena museum ini adalah museum sejarah Keraton Sumenep.
2. Ingat ya, jangan jahil dengan barang-barang yang ada di ruang pameran, hal ini karena barang-barang yang ada disini merupakan barang-barang bersejerah yang sangat penting, meski memang tidak banyak cctv namun anda akan terus di pantau oleh pemandu wisata yang ada di Museum Keraton Sumenep ini secara tidak langsung, jadi kalau tidak ingin tertangkap dan malu, jangan coba-coba ya.
3. Datang ke museum ini, jangan hanya datang saja, gunakan juga kesempatan ini untuk sekalian belajar bersama teman-teman anda tentang sejarah dan kebudayaan masyarakat Madura. Kalau mau, anda juga bisa sekalian berkeliling disekitar keraton Sumenep yang asli, lumayankan bisa melihat bagaimana suasana disekitar keraton sumenep ini meski anda tidak di perkenankan untuk masuk.
4. Jangan lupa untuk membeli beberapa souvenir yang di jual di Museum Keraton Sumenep ini. Atau kalau anda sekalian mau membeli oleh-oleh maka anda bisa menemukannya di beberapa toko yang ada dikawasan “Pusat Camilan Sumenep”, anda juga wajib untuk mencicipi semua makanan khas madura yang dijual disana ya, apalagi sate dan sotonya, dijamin rasanya jauh lebih enak dari yang dijual di luar kota Madura lho!
Menarik sekali bukan, dengan mengunjungi museum ini anda tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah madura, namun anda juga bisa melihat benda-benda antik yang sangat langka di museum yang satu ini.
Dan tentunya, masih ada banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya yang bisa anda kunjungi di Madura ini, untuk itu ajaklah keluarga dan juga rekan-rekan anda untuk bisa liburan bersama-sama, karena semakin ramai akan jadi lebih menyenangkan. Selamat Berlibur!
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Exercise
Quest:
1.
Berilah penjelasan pokok inti dari setiap postingan
yang anda buat!
2.
Apa kekurangan yang ada pada postingan yang anda buat!
3.
Mengapa and mengambil tema dari setiap masing-masing
postingan!
4.
Seberapa manfaatkah setiap postingan yang anda buat!
5.
Mengapa anda mengambil tema ………………….. pada blog yang
anda buat.
6.
Blog siapakah yang menurut anda kurang efisien
(efesien yang dimaksud tidak ada manfaatnya pada visitor/blognya biasa-biasa
saja). Berilah penejelasan dan berilah solusinya!
Answer :
1.
Setelah mendapat penjelasan dari dosen saya yang
ilmunya tentang tata cara membuat blog, saya sudah mempunyai blog www.seftinmulyaanggraini.blogspot.com yang konsep nya tentang “Potre Koneng
Madura”. Lebih tepatnya saya ingin memberitahukan kepada umum (public) bahwa
Madura, terutama Sumenep banyak mempunyai cerita/sejarah yang perlu kita ketahui salah satu nya
tentang judul blog yang saya buat yaitu “Sejarah Potre Koneng Madura”.
2.
Karena saya masih dalam tahap proses pembelajaran
tentu banyak sekali kekurangan yang masih perlu perbaikan diantaranya :
a.
Saa mengatur tampiplan Blog.
b.
Saat mengatur tata letak di Blog.
c.
Saat ingin menambahkan aplikasi yang lebih
mempercantik blog agar banyak visitor ke blog saya.
d.
Saat ingin menampilkan blog saya menjadi keyword
pertama dalam pencarian di google.
3.
Saya mengambil tema tersebut karena saya ingin
mengembangkan dan ingin mempublikasikan kalau Sumenep yang berada di Pulau
Madura kaya akan history (sejarah) serta peninggalan. Sepeti yang masih ada di
Museum Sumenep saat ini. Tidak akan rugi jika berkunjung ke Sumenep.
4.
Menurut saya sangat bermanfaat sekali kepada semua
orang terutama mereka yang ingin mengetahui tentang sejarah Sumenep. Disamping
itu selain memberitahukan,menurut saya dengan memposting tempat pemandian Potre
yang ada di Museum, secara tidak langsung saya dapat menarik wisatawan dalam
negeri maupun dari luar negeri.
5.
Tema yang saya ambil adalah “Pemandian Potre
Koneng”.Karena banyak orang yang belum tahu tempat ini terutama masyarakat
Sumenep sendiri yang nantinya apabila mereka sudah tahu akan lebih
memperhatikan dan merawat apa yang daerah kita miliki. Selain dinilai dari
sejarahnya, banyak sekali keindahan-keindahan tersembunyi di tempat pemandian
itu.
6.
Menurut saya semua blog yang sudah teman-teman buat
tidak ada yang tidak efisien,hanya kurang sempurna saja. Karena kita semua kan
masih dalam tahap belajar,semua masih sama-sama butuh perbaikan agar blog kita
bias seefisien mungkin. Jika semua dikonsep dan didesain sebaik mungkin maka
akan menghasilkan blog-blog yang sempurna.
Gua Pertapaan Sang Potre
Objek wisata
ini berada di atas pegunungan yang bernama Gunung Payudan, tepatnya di Desa
Payudan Daleman Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten
Sumenep kurang lebih 30 Km ke Arah Barat Kota Sumenep.
Bagi masyarakat
Sumenep Khususnya, Gua Payudan mempunyai arti penting mengingat gua ini
memiliki keterkaitan dengan sejarah
raja-raja Sumenep
abad 14 samapi 17. Gua ini tidak hanya bernilai sebuah obyek wisata Alam
(goa) saja, tetapi juga mengandung makna religi dan sejarah didalamnya.Goa
payudan pada jaman dahulu kala, pada masa kerajaan merupakan tempat bertapa /
bersemedi sebagian raja-raja
Sumenep. Adapun raja-raja Sumenep yang pernah bertapa di Goa ini
adalah:
Potre
Koneng, adalah Putri dari Pangeran
Soccadiningrat II Raja Sumenep yang berkuasa sekitar tahun 1366 sampai 1386
yang keratonnya pada waktu itu masih berada di Desa Banasare Kecamatan Rubaru.
Potre koneng ini mempunyai suami yang juga raja di Sepudi yang bernama Adi
Poday sekitar tahun 1399-1415 yang masih cucu dari sunan Ampel Surabaya.
Pangeran
Jokotole, adalah Pangeran yang bergelar Pangeran Soccadiningrat III Raja
Sumenep pada Tahun 1415-1460. beliau adalah Putra tertua dari Pasangan Potre
Koneng dengan Adipoday. Jokotole tidak hanya di kenal di wilayah Madura
saja, tetapi sudah keluar Madura seperti Jawa dan Bali. Konon Jokotole merupakan
raja yang sangat disegani karena keahlian ilmu kanoragannya. Hal ini terbukti
pada jaman kerajaan Majapahit, Jokotole mampu mengalahkan Blambangan yang pada
akhirnya di jadikan Menantu raja majapahit yaitu Raja Brawijaya.
Pangeran
Jimat, Raja Sumenep tahun 1731-1744, adalah putra Pangeran Rama (Pangeran Cakra
Negara II) Ke Lesap, Raja Sumenep tahun 1749-1750, beliau berkuasa hanya
sebentar karena tewas terbunuh ketika berperang melawan raja dari bangkalan.
Adapun Ke Lesap sendiri adalah keturunan dari Bangkalan. Bindara Saod. CR.
Tumenggung Tirtonegoro) Raja Sumenep tahun 1750-1762
Untuk
menuju / mengunjungi tempat ini tidak begitu sulit, dari Sumenep naik angkutan
umum menuju ganding lalu ganti angkutan menuju Pasean atau batu Ampar, kemudian turun di
pertigaan Desa Payudan Daleman. Sedang dari pertigaan bisa menaiki dokar
(Andong) atau jalan kaki sekitar 2 Km sampai ke Lokasi Goa.
Konon
menurut ceritanya, goa ini pertama kali ditemukan Yaitu oleh K. Sulaiman bin
Samukdin yang berasal dari Pamekasan.
Awalnya K. Sulaiman bersemedi di Asta
Juruan Kecamatan Batu Putih Kabupaten Sumenep selama 21 Hari. Selama melakukan
tapa tersebut, bekal yang dibawa yaitu jagung sangrai. Setelah hari ke 21, K
Sulaiman mendapat petunjuk untuk pergi ke Arah barat, tepatnya ke gunung
payudan. Setelah 3 hari 3 malam berjalan ke arah barat sampai dan naik maka
terdengar suara sayup-sayup seperti ada orang menumbuk jagung. Setelah di
dekati ternyata tidak ada seorangpun yang sedang menumbuk jagung, yang ada
hanya tempat rindang dengan dinding batu disertai dengan tempat beristirahat
dan terdapat banyak lubang. Akhirnya beliau bertawassul kepada Yang Maha Esa.
Lalu datanglah petunjuk bahwa tempat tersebut merupakan tempat bertapa para
raja-raja terdahulu.
Diceritakan
di atas Goa bahwa orang yang pertama kali mendirikan rumah di atas Goa Payudan
adalah keturunan terakhir dari K. Sulaiman yaitu K. Tayyib pada tahun 1908.
tapi pada tahun 1938 K. Tayyib pindah ke Pamekasan dengan alasan banyak celeng
(babi Hutan) yang kemudian ditempati kerabatnya yang lain yaitu maniti yang
sekaligus menjadi juru kunci Goa tersbut.
Sampai
saat ini banyak pengunjung kesana, bahkan orang yang bersemedi disana sulit
berganti artinya di tempat itu selalu ada orang yang bersemedi, bahkan ada yang
sampai satu tahun lamanya.
Tangga
naik menuju halaman / pelantaran Goa perlu diberi pagar atau pegangan penyangga
untuk mengurangi resiko kecelakaan pada pengunjung. Hal ini penting dan harus
segera dilakukan mengingat tangga menuju lokasi sangat berbahaya dan curam dan
licin.Goa memiliki tiga lantai; pertama adalah halaman Goa dengan ukuran kurang
lebih 27m x 10m, lantai kedua (diatasnya) yaitu berukuran ±35m2 dan biasa
digunakan sebagai ruang tamu (Lobbi); sedangkan lantai diatasnya yaitu lantai
ketiga difungsikan untuk Sholat.
Langganan:
Postingan (Atom)